Surabaya, bukan hanya sebuah kota bisnis, ataupun metropolis, kota ini menyimpan sudut-sudut kota yang menarik untuk dikunjungi, entah itu karena percampuran budayanya atau karena bangunan-bangunannya yang historis dan cantik, yang ikut membangun kota Surabaya menjadi kota yang sparkling seperti saat ini…
Sejarah kampong di Surabaya tidak lepas dari peraturan Wijkenstensel, di mana setiap etnis mempunyai kampung etnisnya dan harus menempati kampong etnisnya masing-masing. Pada jaman Kolonial Belanda itu, Belanda membagi masyarakat dalam kampong-kampung berdasarkan etnis, sampai akhirnya muncullah kampong Eropa, kampong Arab, Kampung Pecinan dan kampong Bumiputera.... dan peninggalan-peninggalan dari masing-masing kampung etnis ini memberi keindahan sendiri dalam keberagaman budaya yang membentuk kota Surabaya saat ini...percampuran dan keragaman kebudayaan itu membuat Surabaya menjadi sebuah kota yang eksotik, baik pada masyarakatnya maupun pada sudut-sudut kotanya...let's just check it out....
1. Kampung Arab Ampel Surabaya
Kampung Arab Ampel circa 1880 photo source: pinterest
Kampung Ampel berada di kawasan yang dulunya bernama Kampemenstraat, sebelum diubah menjadi jalan KH. Mansyur. Kampung ini termasuk salah satu kampong tua di Surabaya, kampong ini juga menjadi saksi sejarah penyebaran agama Islam oleh Sunan Ampel di Pulau Jawa, ketika pada tahun 1420, Raden Rahmat menjadikan Ampel sebagai pusat penyebaran agama Islam di Surabaya dan Jawa Timur.
Ampel juga dikenal sebagai Kampung Arab di Surabaya, karena hampir 70% penduduknya berasal dari Arab, mereka umumnya adalah keturunan Arab dari Hadromi/Hadramaut (Yaman Selatan) yang melakukan migrasi besar-besaran ke Surabaya pada awal tahun 1900an. Sementara sisanya adalah penduduk yang berasal dari Madura yang juga sudah tinggal lama di Kawasan ini.
pasar kawasan religi Ampel. photo source : hngrynow
Anda akan dapat langsung merasakan ambiance mix-culture tersebut saat mengunjungi tempat ini, dari makanannya (dari roti Maryam, gule sampai pecel lele), toko-toko nya yang berjajar di sepanjang jalan yang menjual tasbih, sarung, kacang dan kurma sampai parfum. Tahukah anda womanblitzers kalau kawasan Ampel adalah kawasan pasar tertua di Surabaya yang berdiri sejak tahun 1420?
Hotel Kemadjoean Ampel Surabaya. photo source : instagram
rumah cagar budaya di kawasan jalan raya Ampel photo source :pesonacagarbudaya.com
Selain itu, seperti layaknya kawasan tua, anda akan banyak menemukan gedung-gedung tua di sana seperti Hotel Kemadjoean, Rumah Tinggal Keluarga Oesman Nabhan. Daan…kalau anda menelusuri ke dalam gang-gangnya anda akan menemukan banyak bangunan rumah tua yang masih terawat dan cantik, dan penduduknya yang ramah.
Rumah tua yang masih cantik di gang kecil kawasan Ampel photo source : instagram
2. Kampung Bubutan dan sekitarnya
gedung NU di kawasan Bubutan photo source : nu.or.id
Ini nih, salah satu tempat yang wajib untuk dikunjungi jika anda termasuk orang yang menyukai bangunan-bangunan tua yang klasik dan cantik khas arsitektur jaman kolonial. Kampung yang terletak di kelurahan Alun-alun Contong, kecamatan Bubutan ini menjadi kawasan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Surabaya.
Dulu jalan pahlawan dan jalan kramat gantung adalah daerah keraton Surabaya. Di sekitarnya terdapat kampung kampung lawas yang dulu merupakan kampung tempat tinggal para kerabat serta abdi dalem keraton surabaya tersebut.Pusatnya sendiri terletak di alun alun Contong. Wilayah seperti Bubutan,Kranggan,Blauran,Praban,Maspati dan sekitarnya adalah daerah yang meliputi pusat pemerintahan. Bubutan juga dulunya adalah Butotan yang berarti pintu gerbang untuk memasuki keraton atau kerajaan. (sumber : surabayahistoricalcommunity.wordpress.com)
pasar Blauran Surabaya, makanan khas surabaya sampai pasar buku ada di sini. photo source :panduanwisata.id
Di gang-gang sepanjang kawasan ini, kalau anda mau untuk blusukan…banyak banget bangunan-bangunan rumah tua yang masih cantik dan terawat dengan lingkungan yang bersih dan penduduk sekitar yang ramah.
rumah dengan arsitektur klasik di kawasan Bubutan Surabaya photo source : instagram
masjid jami' Peneleh photosource : jawatimuran wordpress.com
(bersambung ke part 2)