Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat telah menyetujui Daxxify, obat baru yang disuntikkan untuk menghaluskan kerutan wajah pada orang dewasa. Penemuan terabru di dunia kecantikan ini diyakini bisa jadi pesaing utama treatment botox yang banyak digandrungi selama beberapa dekade terakhir.
Daxxify sendiri termasuk dalam keluarga obat yang dikenal sebagai neuromodulator, yang meliputi obat Botox, Dysport, Xeomin, dan Jeuveau. Menurut hasil uji coba para ahli, Daxxify berhasilt mencegah kerutan wajah lebih lama lagi.
Dalam uji klinis yang diajukan ke FDA untuk persetujuan, 80 persen orang yang menggunakan Daxxify tidak memiliki atau kerutan wajah yang terlihat minimal setelah empat bulan, dan kira-kira setengah dari peserta masih memiliki sedikit bukti kerutan pada enam bulan.
“Daxxify pasti akan mengubah pasar neuromodulator karena umur panjangnya yang meningkat,” kata Joshua Zeichner, MD, profesor asosiasi dan direktur penelitian kosmetik dan klinis di departemen dermatologi di Rumah Sakit Mount Sinai di New York City, dilansir dari Everyday Health.
Meskipun memiliki manfaat yang serupa dengan treatment botox, nyatanya, masih ada perbedaan antara kedua perawatan kecantikan tersebut. Salah satu yang paling menonjol adalah daya tahan perawatannya. Jika umumnya botox bertahan kurang lebih tiga sampai lima bulan, maka berbeda dengan Daxxify yang bisa tahan hingga enam bulan lamanya.
“Sementara perawatan botox dilaporkan bertahan dalam kisaran tiga hingga lima bulan, kebanyakan pasien hanya mendapatkan efek sekitar tiga bulan. Berbeda dengan Daxxify yang dilaporkan bertahan sekitar enam bulan,” tutur Dr. Zeichner.
Hingga kini, perawatan Daxxify masih tersedia di beberapa negara bagian yang ada di Amerika Serikat. Namun, dilansir dari Cosmopolitan, Daxxify segera hadir di berbagai negara di dunia mulai musim panas 2023 ini.