Desainer Surabaya ini Bawa Batik ke Asia dengan konsep Unik

Dinamika dunia fashion memang selalu menarik untuk diikuti. Hingga kini banyak sekali desainer yang berinovasi dalam merancang busana terbaiknya. Oleh sebab itu, ada banyak teknik yang diterapkan dalam proses perancangan busana, salah satunya adalah teknik fashion art.

“Fashion art sendiri merupakan teknik yang banyak digunakan pada era tahun 90 hingga 2000 an awal,” tutur Embran Nawawi, salah seorang fashion designer lokal. “Biasanya, para desainer yang menerapkan teknik ini akan berinovasi dengan cara-cara unik. Salah satunya yang saya gunakan pada koleksi kali ini yaitu dengan teknik armor,” tambahnya.

Teknik armor sendiri diadaptasi dari baju pelindung tubuh yang sering digunakan oleh para prajurit. Ia memilih untuk menerapkannya pada kain tenun tradisional khas Jombang karya Nusa Amin.

Untuk mendapatkan kesan layaknya body armor, Embran memerlukan bahan seperti lem kayu  agar mendapat hasil busana yang mengeras bagai baju zirah. Kemudian kain dibentuk dengan desain bustier agar lebih stylish dan modern. Proses pengerjaannya sendiri memerlukan waktu hingga berhari-hari.

Pada koleksinya kali ini ia beri nama Njombangan dan telah ditampilkan pada event Lao Fashion Week 2023 yang digelar di Vientian, Laos. Pagelaran busana tersebut telah berlangsung pada Sabtu (9/9) lalu. Embran bergabung dengan para desainer dari berbagai negara diantaranya, Thailand, Kamboja, Vietnam, Filipina, hingga Jepang.